Mustika Ki Juru Martani
Mustika ini sudah ada di tangan Kang Masrukhan selama bertahun-tahun yang lalu. Perlu waktu yang sangat panjang untuk menyempurnakan energinya. Saat mendapatkan mustika ini, Kang Masrukhan melakukan laku spiritual di lokasi yang dipercaya sebagai tempat bersejarah terkait Ki Juru Martani, yakni di area hutan sekitar Kotagede. Berbekal niat yang tulus dan keilmuan spiritual yang mendalam, beliau menjalani tirakat panjang berupa puasa mutih selama 41 hari, disertai doa khusus yang ditujukan kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk dan kemudahan untuk mendapatkan mustika gaib yang penuh berkah.
Dalam kesunyian malam terakhir tirakat, Kang Masrukhan duduk bersila di tengah hutan lebat yang dipercaya sebagai petilasan Ki Juru Martani, tokoh sakti dan bijaksana dari zaman Kerajaan Mataram. Selama 41 hari terakhir, ia telah menjalani laku tirakat yang berat, termasuk puasa mutih, shalat malam, dan wirid panjang, demi mendapatkan petunjuk gaib untuk menemukan Mustika Ki Juru Martani yang konon menyimpan kekuatan luar biasa.
Malam itu, suasana terasa berbeda. Angin yang tadinya tenang tiba-tiba berubah menjadi dingin, membawa aroma tanah basah dan daun yang terbakar. Di tengah doa dan meditasinya, Kang Masrukhan merasakan energi yang sangat kuat. Cahaya keemasan tiba-tiba memenuhi pandangannya, meskipun matanya tertutup.
Dalam dimensi batin itu, sosok Ki Juru Martani muncul. Berpakaian ala bangsawan Mataram, dengan sorot mata yang dalam dan wibawa yang tak terbantahkan, beliau berdiri di depan Kang Masrukhan. Sosok ini memancarkan aura emas, begitu terang hingga seolah-olah malam menjadi siang.
Ki Juru Martani berbicara dengan suara yang dalam namun penuh kedamaian:
“Wahai Masrukhan, kesungguhanmu telah sampai padaku. Aku tahu niatmu tulus, bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk membantu sesama. Aku akan menyerahkan kepadamu sebuah mustika yang telah aku jaga. Namun ingat, mustika ini adalah amanah besar. Gunakanlah dengan tanggung jawab.”
Ki Juru Martani kemudian menunjuk sebuah lokasi yang ada di dalam hutan, tidak jauh dari tempat Kang Masrukhan bertirakat.
“Di sana, di bawah gundukan tanah yang berlumut, terletak mustika ini. Namun, kau tidak bisa mengambilnya secara fisik. Gunakan kemampuanmu untuk menariknya dari dimensi gaib ke alam nyata.”
Setelah memberikan pesan tersebut, sosok Ki Juru Martani perlahan menghilang, meninggalkan pancaran cahaya keemasan yang meresap ke dalam tubuh Kang Masrukhan, memberinya kekuatan dan keyakinan untuk melanjutkan ritual.
Tanpa membuang waktu, Kang Masrukhan berdiri dan berjalan menuju lokasi yang ditunjukkan oleh Ki Juru Martani. Langkahnya mantap, meskipun hutan itu penuh dengan aura mistis. Ia merasakan mata-mata tak kasatmata mengawasinya dari balik pepohonan, namun ia tetap tenang, dilindungi oleh energi doa yang terus ia lantunkan dalam hati.
Akhirnya, ia sampai di tempat yang dimaksud. Gundukan tanah kecil yang ditumbuhi lumut hijau berkilau tampak seperti bersinar samar-samar di bawah cahaya bulan. Area itu dikelilingi oleh energi gaib yang begitu kuat, membuat udara di sekitarnya terasa berat.
Kang Masrukhan duduk bersila di depan gundukan tersebut, menenangkan diri sejenak untuk menyelaraskan energinya dengan alam. Ia kemudian memulai ritual “Ngerogoh Sukmo”, sebuah teknik spiritual tingkat tinggi yang memungkinkannya memasuki dimensi gaib untuk mengambil benda bertuah.
Dalam kondisi meditasi mendalam, ia melantunkan doa-doa khusus dan ayat-ayat suci, memohon izin kepada Allah SWT dan penghuni gaib yang menjaga mustika tersebut. Tubuhnya terasa ringan, seperti melayang, sementara jiwanya perlahan memasuki alam gaib.
Di dimensi gaib, Kang Masrukhan melihat sosok Ki Juru Martani berdiri di dekat gundukan, kali ini dengan tangan terulur ke arah sebuah mustika yang bercahaya hijau dengan semburat emas. Dengan suara yang lembut namun tegas, Ki Juru Martani berkata:
“Ambillah, Masrukhan. Mustika ini akan menjadi penerang jalan siapapun yang memilikinya. Namun ingat, rawatlah ia dengan baik dan gunakanlah hanya untuk kebaikan.”
Dengan penuh kehati-hatian, Kang Masrukhan mengambil mustika tersebut. Energinya terasa hangat dan menenangkan, namun juga memancarkan kekuatan luar biasa. Saat ia menggenggam mustika itu, tubuh spiritualnya kembali ke alam nyata.
Ketika Kang Masrukhan membuka matanya, ia melihat sesuatu yang luar biasa. Di atas gundukan tanah tempat ia duduk, kini tergeletak sebuah mustika berbentuk bulat lonjong. Warnanya dominasi hitam bercorak lumut yang sangat indah dengan semburat emas yang membentuk pola. Energi yang terpancar dari mustika itu begitu kuat hingga Kang Masrukhan merasa dikelilingi oleh kehangatan yang penuh kedamaian.
Ia mengangkat mustika itu dengan kedua tangan, membaca doa syukur, dan menyatakan niatnya untuk menggunakan mustika tersebut hanya demi kebaikan, seperti yang telah dipesankan oleh Ki Juru Martani.
Mustika ini bukan sekadar benda bertuah, melainkan simbol tanggung jawab spiritual yang besar. Kang Masrukhan telah membuktikan bahwa perjalanan menuju mustika ini adalah perjalanan iman, dedikasi, dan kesungguhan hati. Dengan memegang amanah ini, ia berkomitmen untuk terus membantu sesama dan membawa keberkahan bagi siapa saja yang membutuhkan.
Hanya Ada Satu! Tertarik memiliki ini ? Untuk mendapatkannya langsung hubungi admin KANG MASRUKHAN:
CS DEWI : 082 223 338 771
CS FAHRI : 085 712 999 772
Berbagai benda ghaib yang ada di situs www.Bendaghaib.com ini merupakan sarana usaha batin untuk mencapai tujuan Anda atau sekedar untuk koleksi pribadi Anda. Pada hakekatnya, semua kekuatan adalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Adapun benda ghaib dan saya hanyalah sebagai perantara saja.
Seorang Guru Spiritual yang telah berpengalaman selama lebih dari 12 tahun. Merupakan Pimpinan Asosiasi Parapsikologi Nusantara