Mustika Sunan Nyamplungan
Sarana Spiritual untuk memudahkan segala hajat dan perlindungan diri
Mustika Sunan Nyamplungan adalah mustika bertuah yang bermanfaat untuk memudahkan segala hajat bagi siapa saja yang memilikinya dan perlindungan diri dari segala segala macam marabahaya.
Mustika bertuah yang didapatkan Kang Masrukhan ketika beliau sedang melakukan lelaku (laku ritual) di makam keramat Sunan Nyamplungan. Sebuah makam keramat yang berada di Desa Nyamplungan, Kecamatan karimun Jawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Siapa itu Sunan Nyamplungan?
Sunan Nyamplungan adalah sosok sakti dan sekaligus ulama’ besar yang menyiarkan agama islam di Karimun Jawa. Nama asli beliau adalah Raden Amir Hasan. Beliau merupakan putra Raden Umar Sa’id (Sunan Muria).
Sejak kecil, beliau agak dimanjakan oleh ibundanya Dewi Sujinah. Sehingga, perilakunya cenderung nakal. Kemudian oleh ayahandanya, Amir Hasan dititipkan kepada pamannya, Sunan Kudus. Dengan harapan perilakunya bisa berubah. Dan harapan itupun akhirnya menjadi kenyataan. Karena kemudian ia menjadi sosok pemuda yang sholeh dan sangat taat kepada kedua orang tuanya.
Sunan Muria yang sangat bangga melihat perkembangan putranya itu kemudian memerintahkannya pergi ke salah satu pulau yang terlihat kremun-kremun dari puncak Gunung Muria. Disertai dua orang abdi, Amir Hasan berangkat dan diberi bekal berupa dua buah biji Nyamplung untuk ditanam di pulau tersebut. Di samping itu ia juga membawa Mustaka Masjid (sampai saat ini masih berada di kompleks pemakaman Sunan Nyamplung).
Pulau yang terlihat kremun-kremun dari daratan Jawa itu akhirnya menjadi tempat tinggal Amir Hasan dan pohon Nyamplung yang ditanamnya tumbuh subur berkembang biak hingga mengitari pulau. Sampai sekarang masyarakat menyebut Amir Hasan sebagai "Sunan Nyamplungan".
Tapi saat kepergian Amir Hasan ke pulau itu rupanya tidak dengan sepengetahuan ibunya. Mengetahui anaknya tidak berada di rumah, Sang Ibu terkejut dan segera bergegas menyusulnya ke pantai. Maksudnya hanya ingin memberi tambahan bekal. Sebagaimana kesukaan anaknya, Nyai Sunan Muria membawakan pecel lele dan siput yang telah dimasak.
Namun, ketika ia sampai di pantai, sang anak telah berangkat bersama dua pengiringnya. Dengan rasa kecewa akhirnya bungkusan pecel lele dan bungkusan siput dibuang ke laut. Atas kehendak Tuhan, bungkusan itu terbawa ombak dan mengikuti perjalanan Amir Hasan sampai ke Karimunjawa. Hal inilah yang konon kemudian mengakibatkan ikan-ikan lele yang ada di Karimunjawa tidak memiliki patil. Areal ini sekarang dikenal dengan nama Legon Lele, yaitu kawasan di bagian timur Pulau Karimunjawa. Demikian pula, konon, sampai sekarang siput yang hidup di Legon Lele juga memiliki ciri khas, yaitu punggungnya belong.
Sunan Nyamplungan mengutuk Ular hingga menjadi buta
Sesampainya Amir Hasan di daratan Karimun Jawa, ia mulai mencari tempat yang cocok untuk menyebarluaskan agama Islam. Tiba-tiba seekor ular menghadangnya. Ular itu bertubuh pendek, berwarna hitam dan sangat berbisa.
Ular itu berusaha menggigit Amir Hasan tetapi tidak mempan. Namun Amir Hasan sangat marah dan mengutuk ular tersebut menjadi buta. Sampai sekarang jenis ular yang dikenal dengan nama 'Ular Edor' ini, matanya buta dan umumnya tidak mampu untuk bergerak di siang hari.
Konon, kayu yang digunakan Amir Hasan mengutuk Ular Edor itu ialah Kayu Setigi. Maka tak heran jika Kayu Setigi ini kemudian dipercaya masyarakat Karimunjawa dapat menyerap bisa dari semua binatang, termasuk ular.
Bagaimana Prosesi Kang Masrukhan bisa mendapatkan Mustika Sunan Nyamplungan?
Awalnya, sebagaimana aktivitas rutin Kang Masrukhan di malam Jum’at Legi, beliau selalu berziarah ke salah satu makam para waliyulloh di tanah Jawa yang sekaligus guru ghaib beliau. Tepatnya di makam Raden Sa’id atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Muria.
Sesampainya di makam Sunan Gunung Muria, suasana malam menjadi terasa hening, sunyi, seakan tiada sedikitpun suara yang terdengar di kedua telinga beliau. Kang Masrukhan berdzikir kepada Alloh, dzat penguasa jagad raya. Dalam dzikirnya tersebut, beliau ditemui oleh Kanjeng Sunan Gunung Muria yang memberikan beberapa “wejangan” atau nasihat kepada beliau.
Diantara “wejangan” tersebut meminta Kang Masrukhan untuk lebih bersyukur atas kenikmatan yang telah dilimpahkan Alloh, berbagi dengan sesama manusia yang sedang membutuhkan, memperdalam ilmu mata batin serta kesaktian beliau dengan cara berpuasa mutih selama tujuh hari. Selama melakoni puasa mutih tersebut, setiap harinya Kang Masrukhan harus bersedekah kepada fakir miskin atau anak yatim yang tinggal di sekitar kediaman beliau. Serta mengkhatamkan Manaqib “Jawahirul Ma’ani” setelah mengerjakan sholat lima waktu.
Selesai berpuasa mutih, Kang Masrukhan melakukan “banca’an” atau tasyakuran dengan menyembelih ayam putih mulus yang tiada sedikitpun cacat di tubuhnya.
Setelah selesai melakukan syukuran, beliaupun melaksanakan wejangan yang selanjutnya, yakni berziarah dan melakukan semedi di makam Sunan Nyamplungan.
Di Makam Sunan Nyamplungan
Sesampainya Kang Masrukhan di Makam Sunan Nyamplungan, beliau langsung disambut oleh Sosok Raden Amir Hasan. Kemudian keduanya saling berbincang-bincang/ mengobrol dengan akrab selayaknya seorang sahabat lama yang saling bertemu. Dalam perbincangannya tersebut Kang Masrukhanpun mengutarakan maksud kedatangannya menemui Raden Amir Hasan yang merupakan salah satu wejangan dari Sunan Gunung Muria, ayahanda Raden Amir Hasan.
Lalu, Raden Amir Hasan meminta Kang Masrukhan untuk melakukan semedi hingga 3 hari lamanya. Selama 3 hari tersebut, Kang Masrukhan telah melewati berbagai macam cobaan yang dilakukan oleh para jin penunggu makam Sunan Nyamplungan.
Tapi, karena tekat yang bulat dan keteguhan hati dari Kang Masrukhan, akhirnya beliaupun mampu menghadapi segala macam yang menghadang di depannya. Termasuk mengalahkan puluhan jin penunggu makam keramat tersebut.
Setelah Kang Masrukhan mampu melewati segala cobaan yang dilakukan oleh para jin tersebut, Raden Amir Hasan memberikan sebuah hadiah sebuah mustika keramat kepada Kang Masrukhan. Karena mustika bertuah tersebut adalah pemberian langsung dari Sunan Nyamplungan, lalu Kang Masrukhan menamainya dengan Mustika Sunan Nyamplungan.
Apa saja manfaat Mustika Sunan Nyamplungan?
Mustika Sunan Nyamplungan ini memiliki berbagai macam manfaat, diantaranya adalah:
Siapa saja yang boleh menggunakan Mustika Sunan Nyamplungan ini?
Siapa saja boleh memiliki dan menggunakan Mustika Sunan Nyamplungan ini. Selama ia memiliki niat yang baik dan meyakini Mustika Sunan Nyamplungan ini hanyalah sebagai salah satu sarana spiritual untuk berikhtiar/ berusaha. Bukan untuk menggantungkan hidup dan nasibnya kepada Mustika Sunan Nyamplungan ini.
Bagaimana Cara Menggunakan Mustika Sunan Nyamplungan?
Cara menggunakan Mustika Sunan Nyamplungan ini sangatlah mudah. Anda tinggal mengenakannya kemanapun Anda inginkan. Semakin Anda dekat dengan Mustika Keramat Sunan Nyamplungan ini, maka akan semakin baik pula dan semakin banyak pula manfaatnya bagi Anda.
Tapi, sebelum menggunakan Mustika Bertuah Sunan Nyamplungan untuk kali pertama, Anda perlu melakukan aktivasi energi terlebih dahulu. Aktivasi energi ini hanya perlu Anda lakukan sekali saja. Setelah itu Anda bebas menggenakannya kemanapun Anda inginkan.
Bagaimana Cara Melakukan Aktivasi Energi?
Anda tidak perlu khawatir atau binggung tentang apa yang harus Anda lakukan, sebab Kang Masrukhan telah menjelaskannya secara jelas dan gamblang dalam buku panduan atau petunjuk penggunaannya. Setelah Anda memesan Mustika Bertuah Sunan Nyamplungan ini, maka secara otomatis Anda juga akan mendapatkan garam berkah sebagai sarana aktivasi dan buku panduan tentang tatacara melakukan aktivasi energi. Namun, bila Anda masih kurang paham, Anda bisa berkonsultasi dengan Kang Masrukhan secara langsung di nomor yang tertera jelas di website ini.
Adakah pantangan khusus?
Tidak ada pantangan apapun dalam menggunakan Mustika Sunan Nyamplungan ini. Anda boleh membawanya kemanapun yang Anda inginkan. Apabila kebanyakan Mustika Bertuah memiliki pantangan khusus seperti halnya tidak boleh dibawa masuk ke kamar mandi, toilet dan juga melewati samudra/ lautan karena kuatir energinya akan hilang. Berbeda dengan Mustika Sunan Nyamplungan ini. Mustika bertuah ini sangatlah aman dan tanpa pantangan.
Apakah Khodam yang bersemayam di dalam Mustika Sunan Nyamplungan bisa dilihat?
Kebanyakan orang yang memiliki mustika atau benda pusaka berkhodam bisa merasakan keberadaan khodamnya dalam berbagai keadaan. Tapi, untuk melihatnya setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda tergantung pada tingkat bathiniahnya.
Perlu Anda pahami bahwa khodam bukanlah hantu yang menampakkan diri dalam bentuk fisik sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang. Khodam merupakan makhluk halus yang hanya bisa dilihat dengan mata batin. Apabila Anda adalah orang yang mata batinnya sudah terlatih dengan baik, maka Anda bisa melihat khodam yang bersemayam di dalam Mustika Bertuah Sunan Nyamplungan ini dalam kondisi biasa.
Namun, bila Anda adalah orang awam dalam hal spiritual, maka kemungkinan Anda bisa melihat khodam Mustika Sunan Nyamplungan adalah melalui meditasi atau lewat mimpi. Kami akan ajarkan cara yang memungkinkan bagi Anda untuk bisa melihat khodam dengan meditasi atau di alam mimpi. Tanpa diminta, kadang Khodam Mustika Keramat Sunan Nyamplungan juga bisa muncul dalam mimpi Anda.
Perihal melihat khodam bukanlah prioritas utama Anda dalam memiliki Mustika Keramat Sunan Nyamplungan ini. Tujuan utama Anda adalah merasakan manfaat nyata setelah memiliki Mustika Keramat Sunan Nyamplungan yang tuahnya bisa mengubah hidup Anda menjadi jauh lebih baik.
Apakah Mustika Sunan Nyamplungan ini boleh diwariskan?
Boleh. Apabila Anda sudah merasa cukup dengan manfaat yang Anda dapatkan, Anda boleh mewariskan Mustika Keramat Sunan Nyamplungan ini kepada anak, cucu, saudara, sahabat, teman dekat, atau siapapun yang Anda kehendaki untuk memiliki Mustika Sunan Nyamplungan ini.
Berapa Mahar Mustika Sunan Nyamplungan ini?
Apabila Anda benar-benar serius ingin memiliki Mustika Sunan Nyamplungan ini, Anda bisa memaharinya senilai Rp. 9.898.900,-. Mahar ini tentunya tidaklah bernilai apa-apa apabila Anda bandingkan dengan manfaat luar biasa yang akan segera Anda dapatkan setelah memiliki Mustika Bertuah Sunan Nyamplungan ini.
Bagaimana cara mendapatkan Mustika Sunan Nyamplungan?
Apabila Anda berniat serius ingin memiliki Mustika Sunan Nyamplungan ini, ada dua cara mudah yang dapat Anda pilih:
Bagi Anda yang ingin mendapatkannya secara jarak jauh, Kami akan gratiskan biaya pengiriman ke seluruh pelosok wilayah di Indonesia melalui jasa pengiriman Pos Kilat. Namun, bagi Anda yang menginginkan dikirim melalui jasa pengiriman TIKI/ JNE, maka Anda dikenakan biaya tambahan senilai Rp.30.000,- untuk daerah tujuan di Pulau Jawa, dan Rp. 50.000,- untuk daerah tujuan di luar Pulau Jawa.
Berbagai benda ghaib yang ada di situs www.Bendaghaib.com ini merupakan sarana usaha batin untuk mencapai tujuan Anda atau sekedar untuk koleksi pribadi Anda. Pada hakekatnya, semua kekuatan adalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Adapun benda ghaib dan saya hanyalah sebagai perantara saja.
Seorang Guru Spiritual yang telah berpengalaman selama lebih dari 12 tahun. Merupakan Pimpinan Asosiasi Parapsikologi Nusantara